Rabu, 09 November 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

ILMU BUDAYA DASAR

Nama Anggota :
Arya Manggala ( 11211220 )
Galuh Ilham J ( 13211003 )
Imas Masitoh A ( 13211544 )
Qahar Jayantara ( 15211685 )

 Kelas :
1EA02

              A.                Pengertian Tanggung Jawab
                Menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
            Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran atau kewajibannya.
            Tanggung jawab merupakan ciri manusia beradab( berbudaya ). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk atas perbuatannya.
           
*     Timbulnya tanggung jawab :
o   Hidup bermasyarakat, dan
o   Hidup dalam lingkungan alam.

*     Sikap tanggung jawab :
·        Kodrati artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.

*     Usaha meningkatkan kesadaran bertanggung jawab :
o   Pendidikan,
o   Penyuluhan,
o   Keteladanan, dan
o   Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B.Macam-Macam Tanggung Jawab :

a.       Tanggung jawab terhadap diri sendiri
            Menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam      mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Karena merupakan seorang   pribadi, maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sebdiri, dan angan-angan   sendiri dengan berbuat dan bertindak.

b.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Setiap anggota wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Karena dapat menyangkut nama baik keluarga. Tanggung jawab juga merupakan  kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

c.      Tanggung jawab terhadap masyarakat
Manusia tidak bias hidup tanpa bantuan orang lain. Maka manusia merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Sehingga tiap tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan.

d.      Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Setiap manusia/setiap individu adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Sehingga manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

e.      Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Dengan mematuhi perintah-perintah Tuhan, maka mereka bertanggung jawab terhadap setiap tindakannya.

C. Pengabdian dan Pengorbanan

a.      Pengabdian/Rasa tanggung jawab
Perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih saying, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian kepada agama atau Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh biarawan dan biarawati.
Pengabdian kepada Negara dan Bangsa. Contonya pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau terpencil.

b.      Pengorbanan
Berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian  untuk menyatakan kebaktian yang mengandung unsur keikhlasan atau tidak pamrih.

*     Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan. Sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian yang dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya yang diserahkan secara ikhlas.

*     Dalam pengabdian selalu di tuntut pengorbanan, sedangkan pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Rabu, 28 September 2011

Gambang Kromong

Add caption
Salah satu musik khas dari kesenian Betawi yang paling terkenal adalah Gambang Kromong, dimana dalam setiap kesempatan perihal Betawi,  Gambang Kromong selalu menjadi tempat yang paling utama. Hampir setiap pemberitaan yang ditayangkan di televisi, Gambang Kromong selalu menjadi ilustrasi musiknya.

Kesenian musik ini merupakan perpaduan dari kesenian musik setempat dengan  Cina. Hal ini dapat dilihat dari instrumen musik yang digunakan, seperti alat musik gesek dari Cina yang bernama Kongahyan, Tehyan dan Sukong. Sementara alat musik Betawi antara lain; gambang, kromong, kemor, kecrek, gendang kempul dan gong.
Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitaran daerah Tangerang. Bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa orang pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hu Kong yang berkolaborasi dengan dua orang wanita perantauan Cina yang baru tiba dengan membawa Tehyan dan Kongahyan.

Pada awalnya lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Cina, pada istilah sekarang lagu-lagu klasik semacam ini disebut Phobin. Lagu Gambang Kromong muatan lokal yang masih kental unsur klasiknya bisa didengarkan lewat lagu Jali-Jali Bunga Siantan, Cente Manis, dan Renggong Buyut.

Pada tahun 70an Gambang Kromong sempat terdongkrak keberadaannya lewat sentuhan kreativitas "Panjak" Betawi legendaris "Si Macan Kemayoran", Almarhum H. Benyamin Syueb bin Ji'ung. Dengan sentuhan berbagai aliran musik yang ada, jadilah Gambang Kromong seperti yang kita dengar sekarang. Hampir di tiap hajatan atau "kriya'an" yang ada di tiap kampung Betawi, mencantumkan Gambang Kromong sebagai menu hidangan musik yanh paling utama.

Seniman Gambang Kromong yang dikenal selain H. Benyamin Syueb adalah Nirin Kumpul, H. Jayadi dan bapak Nya'at.

Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan musik ini menjadi "terengah-engah" antara hidup dan mati (dalam tabel yang dibuat Yahya AS termasuk dalam kondisi "sedang"). Musik ini hanya terdengar di antara bulan Juni saja, yaitu sewaktu hari ulang tahun Jakarta. padahal tanggal dan tahun kelahiran kota jakarta saja belum jelas pastinya. Itupun di tempat-tempat tertentu, seperti di Setu Babakan misalnya.

Diperlukan pembinaan dan pelestarian berkelanjutan seni musik Gambang Kromong ini, khususnya bagi generasi muda Betawi. Kepedulian generasi muda Betawi terhadap keseniannya (seni musik dan seni silat) hendaknya harus melebihi generasi muda di daerah lainnya, karena keberadaan etnis Betawi itu sendiri yang berada di ibu kota Jakarta sebagai etalase kebudayaan Indonesia.

Jumat, 16 September 2011

Perpisahan

Add caption
Kini aku bagaikan "Nahkoda"...
yang tak mampu mengarungi...
lautan yang sekian hempas...
di hantam gelombang...
hingga ketepian...
"begitulah aku kini"

aku tak mampu...
menjadi nahkoda dihatimu...
jika kau temui nahkoda yang lain...
berlayarlah bersamanya...
hanya satu pintaku...

jika kau hendak berlabuh....berpalinglah sekejap....